Dalamhal kata penutup ini, biasanya pada organisasi tertentu memiliki ciri khas masing-masing. Baca juga beritaku: Kalimat Penutup Islami: Pidato, Ceramah, 3 Organisasi Mahasiswa. Dalam hal menggunakan kalimat penutup dengan bahasa Arab, biasanya menjadi "sandi" dari satu anggota organisasi dengan anggota organisasi yang sama lainnya.
– Ulasan dibawah ini akan menyuguhkan contoh kultum dengan temaacara mendidik Anak. Kultum ini cocok sebagai bahan nasihat untuk orang tua yang sedang dalam proses mendidik Anaknya. Melalui kultum yang bermakna dan menyentuh hati berikut ini, semoga akn tersebar luas dakwah tentang cara mendidik Anak. Sehingga, masa depan anak dan orang tua pun menjadi tertata karena pondasi mendidiknya sudah diajarkan. Berikut adalah teks kultumnya. Assalamu’alaikum Wr Wb. Alhamdulillahilladzi Kholaqol Insana min Thin, Wakholaqol Insanamin Sulalaim Mimma im Maa’inn. Allahumma shallli Alaa Sayyidina Muhammad Wa’alaa Alihii Sayyidina Muhammad. Amma Ba’du. Baca Juga Surah Nuh Ayat 1-28 Arab Latin dan Artinya, Tentang Ajakan dan Pengaduan serta Doa Nabi Nuh Terhadap Kaumnya Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah. Perhatian lainnya yang Islam tunjukkan terkait dengan pendidikan anak yaitu Rasulullah menganjurkan agar orang tua memberi nama yang baik terhadap anak-anaknya. Suatu nama akan turut memberi pengaruh terhadap anak. Sehingga banyak riwayat yang menjelaskan Rasulullah merubah beberapa nama yang tidak sesuai dengan Islam. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mendidik anak-anaknya sebaik mungkin. Seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau mencontohkan cara mendidik anak laki-laki dengan rasa sayang dan penuh kesabaran. Tidak membentak, tetapi tegas dalam urusan agama. Nabi Muhammad SAW merupakan suri teladan terbaik yang tidak hanya mengajarkan kita bagaimana cara beribadah dengan benar, namun beliau juga mengajarkan bagaimana mengatur suatu keluarga hingga negara. Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah Adapun cara yang di anjurkan agama kita dalam mendidik anak adalah TINTAPUTIH – Ustadz Adi Hidayat UAH dalam ceramahnya menyebutkan bahwa sesungguhnya seorang anak terlahir dalam keadaan suci fitrah. Setelah tumbuh, maka anak bisa belajar untuk memilih agama, berbuat baik atau mungkin justru sebaliknya. Menurut sang ustadz, bahwa peran orang tua dalam mendidik anak itu sangat penting, dan juga tak lepas dari pengaruh lingkungan. Oleh karena itu mendidik anak sangat penting, terlebih saat memasuki usia dini, maka orang tua harus selalu perhatian kepada mereka. Ceramah Ustadz Adi Hidayat Mengenai Seorang Anak dan Tips Mendidiknya Allah SWT telah memberi amanah bagi pasangan suami istri berupa kehadirannya seorang anak sebagai titipan-Nya kepada hamba-Nya. Kewajiban bagi orang tua adalah mendidik anak sebaik mungkin supaya dapat menjadi manfaat untuk semua orang. Meski demikian tanggung jawab orang tua untuk mendidik seorang anak juga bukan merupakan perkara yang sangat mudah. Memang setiap orangtua selalu mengharap agar bisa mendidik anak dengan baik agar kelak dewasa nanti bisa menjadi orang yang berguna. Baca Juga Dituduh Teroris di Gedung Wakil Rakyat’ Fadli Zon Konsultasi dengan Lawyer Selain itu orang tua juga harus bisa berusaha lebih maksimal lagi untuk mendidik anak dengan benar dan bagaimana cara memahaminya. Mendidik anak memang diberikan dalam beberapa tahapan pendidikan, tapi semua lebih mengarah saat masuk ke dunianya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat. Dari kanal Youtube Adi Hidayat Official yang telah diunggah sejak tahun 2020 lalu menjelaskan tentang mendidik anak supaya cerdas. Ceramah Ustadz Abdul Somad Cara Mendidik Anak Zaman Now – Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih, tantangan mendidik anak juga semakin berat. Tampak sekali perbedaan mendidik anak di era 1980-an dengan zaman now. Namun, meski begitu, Islam tidak pernah kehabisan cara untuk mendidik anak agar tetap survive di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Dalam berbagai kesempatan ceramah, dai sejuta viewer, Ustadz Abdul Somad, sering menyampaikan bagaimana Islam memberikan tuntunan dalam mendidik anak. Salah satunya disampaikan UAS saat mengisi Tabligh Akbar Madrasah PAI di Medan pada 14 April 2018 lalu. “Zaman saya dulu, yang ditonton cuma satu, TVRI. Yang diingat cuma Unyil, Usro, Pak Ogah, Pak Raden. Zaman sekarang, anak-anak menonton Tv kabel 100 chanel,” kata UAS, dikutip dari rekaman video berdurasi menit yang dipublish Tafaqquh Video pada 24 April 2018. Menurut UAS, mendidik anak-anak yang hidup di era teknologi dan informasi yang terus berkembang, memiliki tantangan tersendiri yang jauh lebih berat dibanding era-era sebelumnya. Informasi yang masuk dan diterima anak sedemikian banyak dan mudah, sehingga perlu ketelatenan untuk menyaring mana yang cocok dengan nilai-nilai agama dan budaya dan mana yang harus ditinggalkan. Karena itu, kata UAS, untuk mendapatkan atau menjadikan anak saleh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan 1. Dimulai dari memilih calon istri Menurut UAS, sangat dianjurkan mencari atau memilih calon pendamping yang taat beragama, berakhlak baik, dan hafal Alquran. “Insyaallah, meskipun dia anaknya nanti tidak hafal Alquran 30 Juz, paling tidak hafal dia juz 30. Kalau pun tidak hafal, paling tidak dia bisa baca Alquran. Saya belajar baca Alquran tidak ke guru mengaji, tapi ke emak saya. Setelah mengaji khatam, baru diserahkannya ke guru mengaji,” kata UAS. UAS kemudian mengisahkan peristiwa yang bersumber dari hadits. Suatu hari, kata beliau, ada seorang anak yang dianggap nakal dibawa menghadap ke Khalifah Umar bin Khattab. Namun sang anak justru bertanya kepada Umar, mengenai hak-hak anak terhadap orangtua. Lalu Umar pun menegaskan, ada beberapak hak anak terhadap orangtua, pertama carikan ibu yang salihah, kedua kasih anak makan halal, dan ketiga kasih nama yang baik-baik. • Ceramah Ustadz Abdul Somad UAS Amal yang Tidak Pernah Putus dan Penjelasan Sedekah • Ceramah Ustadz Abdul Somad Akhlak Puncak Ilmu Pengetahuan • Ceramah Ustadz Abdul Somad Hukum Sengaja Meninggalkan Sholat • Ceramah Ustadz Abdul Somad tentang Kebahagiaan, Inilah Manusia yang Paling Bahagia “Nama yang paling bagus adalah nama yang disandingkan dengan nama Allah. Contoh, Abdullah, Abdul Rohim, Abdul Rahman atau Abdul Somad. Bisa juga pakai nama Nabi, seperti Muhammad, Ahmad, Musa, Yusuf, Ibrahim dan lain-lain,” kata UAS. FUKUOKA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, Lc MA bersama Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto, MAg melawat ke negeri sakura atas undangan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah PCIM Jepang. Dalam kunjungannya tersebut Yunahar akan mengisi Kajian Gabungan Musim Panas Keluarga Muslim Indonesia Fukuoka Musfuk dan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah PRIM Fukuoka hingga mengisi kajian di Masjid Indonesia Tokyo. Ketika sampai di Fukuoka Yunahar menyampaikan Kultum ba’da Isya Masjid Al-Nour, Fukuoka, Jum’at 20/7. Guru besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut menyampaikan tentang bagaimana seni mendidik anak. Menurutnya, setiap pasangan yang baru menikah pasti akan diuji dengan belum datangnya seorang anak. Namun setelah anak yang dinantikan hadir, anak ini yang nantinya akan menjadi ujian bagi orangtua. Banyak orang tua yang berharap mempunyai anak shalih shalihah. Namun mereka tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak agar shalih shalihah. Ibarat orang dapat melihat rumah namun tidak tahu bagaimana cara menuju kesana. Tantangan bagi orangtua yang tinggal di negara yang sekuler seperti Jepang, anak tidak mendapatkan pendidikan agama. Padahal ada 3 hal yang perlu dilatih dalam diri seorang anak agar seimbang yaitu fisik jasadiyah, akal fikriyah, dan rohani ruhiyah. Sekolah hanya mampu membantu dalam membangun aspek akal fikriyah. Namun aspek ruhiyah menjadi tanggungjawab bagi orangtuanya. Oleh karena itu, perlu mengetahui cara mendidik anak sesuai dengan pendidikan Islam di dalam Al Qur’an. Pertama, mendidik dengan keteladanan. Orangtua harus terdepan menjadi teladan. Jangan hanya menyuruh anak untuk sholat dan baca Al Qur’an. Tetapi orangtualah yang harus memberikan contoh teladan sholat dan baca Al Qur’an sehingga nantinya anak akan mengikuti. Kedua, mendidik dengan kebiasaan. Setelah orangtua memberikan teladan, kini saatnya orangtua membiasakan kebiasaan shalih tadi pada anak. Membiasakan shalat dan baca Al Qur’an yang kemudian bagaimana itu menjadi kebiasaan anak-anak. Ketiga, mendidik dengan nasihat. Jika sudah diberikan teladan dan menjadi kebiasaan, barulah anak diberikan nasihat-nasihat. Jangan terbalik, orangtua memberikan nasehat tapi tidak pernah mencontohkan kepada anaknya. Keempat, mendidik dengan perhatian atau pengawasan. Orang tua perlu meluangkan waktu bersama anak-anaknya. Sehingga orangtua tau aktivitas anaknya baik di dalam rumah maupun diluar rumah. Bagi orangtua yang sibuk tentunya hal ini akan sulit dilakukan. Inilah tantangan orangtua zaman now. Kelima, mendidik dengan hukuman. Setelah diberikan keteladanan, sudah dibiasakan, dan diberikan nasehat tapi anak masih sering melanggar, maka orangtua perlu memberikan hukuman kepada anak. Begitu pula sebaliknya ketika anak berbuat kebaikan, orangtua perlu memberikan reward kepada anak.Adi Suharyanto/Rizq Mendidik anak adalah salah satu kewajiban orangtua yang harus dipenuhi. Dalam agama islam, anak adalah penerus, keturunan atau nasab baca arti nasab dari kedua orangtuanya. Anak juga diartikan sebagai hasil hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dari suatu ikatan pernikahan yang sesuai dengan fiqih pernikahan . baca syarat-syarat pernikahan dan rukun nikah . Lahirnya anak kedua ini adalah fitrah dan berkah tidak hanya bagi orangtuanya saja melainkan bagi seluruh kelurganya serta memenuhi salah satu tujuan pernikahan dalam islam yakni mendapatkan keturunan untuk membangun rumah tangga yang lengkap. Anak yang lahir tentunya membawa harapan besar bagi kedua orangtuanya dan keluarganya. Setiap keluarga pasti menginginkan anaknya kelak menjadi anak yang baik, berbakti serta sukses di dunia dan di akhirat. Sebagaimana diketahui bahwa karakter anak serta masa depan anak bisa dimulai dengan cara mengajarkan anak atau mendidik anak dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan syariat islam. Mendidik anak sepatutnya dilakukan atas dasar agama islam sehingga orangtua penting mengetahui bagaimana melaksanakan pendidikan islam bagi anak dan bagaimana mengajarkan anak di usia dini. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini. Pendidikan Bagi Anak Pendidikan bagi anak amatlah penting karena anak dalam proses perkembangannya akan selalu belajar dan menyerap hal-hal baru yang ia dapatkan dari orangtua dan lingkungannya. Anak berhak memperoleh haknya dalam mendapatkan pendidikan walaupun anak yang didapat dari nikah siri dan diluar nikah baca hukum hamil diluar nikah dan hukum menikah saat hamil, anak tiri baca hak waris anak tiri dan sebagainya tetaplah ia memiliki hak yang sama. Agar dapat membentuk karakter anak yang baik dan sholeh atau sholehah maka orangtua harus menanamkan pendidikan islam sejak dini. Pendidikan islam yang dimaksud adalah pendidikan yang diberikan kepada seseorang atas dasar nilai-nilai dalam agama islam yang terdapat dalam Alqur’an dan hadits. Adapun pendidikan islam yang perlu diajarkan pada anak diantaranya adalah 1. Pendidikan aqidah Pendidikan aqidah adalah pendidikan untuk menanamkan rasa ketauhidan pada anak. Pada masa perkembangannya orangtua akan senantiasa menanamkan bahwa tidak ada Tuhan lain yang patut disembah selain Allah SWT dan menyekutukan Allah SWT adalah suatu dosa aqidah adalah salah satu upaya untuk menanamkan iman dalam diri anak sejak dini. 2. Pendidikan ibadah Pendidikan ibadah pada anak ditanamkan dengan cara mengajarkan anak untuk melaksanakan shalat berjamaah dan shalat tepat waktu serta mengajarkan anak untuk membaca Alqur’an, berpuasa di bulan ramadhan baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya , berzakat maupun ibadah lainnya. Orangtua juga memberikan pengertian pada anak tentang pentingnya atau keutamaan ibadah-ibadah yang dilaksanakannya tersebut. 3. Pendidikan akhlak Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang menanmkan moral kepada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, sopan, jujur, bertanggung jawab, ikhlas, serta memiliki sifat sifat mulia lainnya. Memang tidaklah mudah untuk menanamkan pendidikan akhlak dalam waktu singkat namun dengan konsistensi dan kesabaran serta menggunakan beberapa metode, orangtua akan mampu membentuk karakter anak yang mulia tersebut. Metode Mendidik Anak Agar anak dapat tumbuh sesuai dengan yang diinginkan dan dapat menyerap pendidikan yang diberikan dari orangtua maka ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar si anak. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama islam diantaranya adalah 1. Metode pembiasaan diri Metode pembiasan diri atau habituasi adalah cara yang digunakan orangtua untuk membiasakan anaknya melakukan sesuatu misalnya untuk melaksanakan ibadah shalat fardu tepat waktu, berpuasa, belajar membaca Alqur’an pada jam-jam tertentu, berpuasa baca tips mengajar anak berpuasa membaca doa sebelum makan, tidur dan aktifitas lainnya. Dengan membiasakan anak melakukan hal tersebut maka sang anak lama-lama akan terbiasa dan hal tersebut akan menjadi rutinitasnya setiap hati hingga ia dewasa nanti. 2. Metode keteladanan Metode keteladanan dapat dilaukan orangtua dengan memberikan contoh kepada anaknya baik baik dalam pendidikan aqidah, ibadah maupun pendidikan akhlak. Misalnya orangtua dapat mengajari anak shalat dengan mencontohkan gerakannya atau mengajari anak dengan mencontohkan cara pelafalannya. Orangtua juga dapat memberi contoh perbuatan baik misalnya mengajari anaknya untuk melakukan gerakan shalat baca cara mengajari anak sholat, memberi atau bersedekah baca keutamaan bersedekah, bersilaturahmi baca keutamaan menyambung tali silaturahmi dan lain sebagainya. Sebagian besar memori anak dan pelajaran yang didapatnya adalah dengan cara mencontoh atau imitasi dari perilaku orangtua maupun orang-orang disekitarnya termasuk tonotonan di Tv. Oleh karena itu para orangtua wajib mengawasi anak terutama saat menonton TV atau melakukan aktifitas lainnya. 3. Metode pemberian pujian Metode ini cukup efektif dilakukan pada anak terutama jika anak melakukan suatu hal baik. Berikan anak pujian jika ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik serta dapar berperilaku sesuai ajaran orangtuanya tentunya yang sesuai dengan syariat islam. Berikan ia pujian juga jika ia mendapat nilai yang baik di sekolahnya namun jangan sekali-kali menghina atau mencaci sang anak jika ia melakukan kesalahan. Berikan ia nasihat dengan lemah lembut jika anak berbuat kesalahan. 4. Metode pemberian hukuman Jika anak berbuat salah orangtua dapat memberikannya hukuman sebagai suatu bentuk pembelajaran agar ia tidak mengulangi kesalahannya tersebut dimasa yang akan datang. Berikan anak hukuman yang dapat membuatnya sadar akan kesalahannya namun jangan pernah menganiaya anak dengan mencaci atau menganiayanya. Memberikan hukuman atau dalam bahasa arab disebut dengan iqab adalah cara terakhir yang dapat dipilih orangtua bilamana anak sudah tidak mempan dinasehati. 5. Metode ceramah Metode ceramah adalah salah satu metode yang paling banyak dilakukan dalam pendidikan. Rasulullah sendiri mengajarkan islam pada umatnya pertama kali dengan menggunakan metode ceramah. Dengan berceramah, orangtua dapat memberi pelajaran kepada anaknya dan menyampaikan nilai-nilai penting di dalamnya. 6. Metode tanya jawab Anak-anak terutama anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka senang mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Jika anak bertanya maka orangtua harus menjawabnya dengan jawaban yang baik dan dapat dimengerti oleh sang anak. Cara bertanya jawab ini juga merupakan salah satu cara yang efektif dalam pembelajaran dan termasuk cara yang dianjurkan sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 43 yang berbunyi وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” An nahl 43 7. Metode diskusi Orangtua selayaknya meluangkan waktu untuk anaknya terutama untuk berdiskusi. Untuk mengajarkan anak bersifat adil, jujur dan demokratis maka orangtua dapat meberikan pelajaran kepada anaknya dengan menggunakan metode diskusi atau bermusyawarah. Dengan berdiskusi anak akan dirangsang rasa keingintahuannay dan dituntun untuk dapat memecahkan suatu persoalan. 8. Metode kisah Metode kisah mungkin adalah salah satu cara memberikan pelajaran yang disukai oleh anak,. Pada umumnya anak-anak suka mendengarkan kisah atau dongeng dari orangtuanya. Dengan metode ini, orangtua hendaknya membacakan kisah=kisah suri tauladan yang baik kepada anaknya misalnya kisah tentang Rasul, para sahabat dan para nabi. Dari kisah-kisah keteladan itulah anak akan belajar dan oarntua selayaknya membantu sang anak untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Demikian cara mendidik anak dalam islam yang dapat diketahui khususnya bagi para orangtua. Mendidik anak memang bukan hal yang mudah namun juga bukan tidak mungkin orangtua dapat menanmkan pelajaran dan mendidik anaknya dengan mudah berdasarkan pendidikan dalam agama islam. KekuranganMetode Ceramah. 1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja. 2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan. 3.
Ceramah Singkat Tentang PendidikanCeramah Singkat Tentang Pendidikan 02Sebarkan iniPosting terkait Assalamu’alaikum Pertama tama kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga kita semua masih diberikan kesehatan dan dapat menghadiri acara sosialisasi di pagi hari yang cerah ini. Hadirin sekalian, Pentingnya pendidikan sangat mempengaruhi moral dan perilaku anak bangsa. Generasi muda harus di didik dan diberikan pengarahan mengenai pendidikan karena dengan menerima pendidikan akan mewujudkan cita citanhya kelak dan juga akan mengharumkan nama keluarga dan nama bangsa indonesia. Jangan sepelakan pendidikan bagi anak anak karena anak anak adalah generasi penerus bangsa dan haus akan pedidikan. Banyak sekali manfaat yang akan di terima oleh anak anak ketika sudah dewasa nanti seperti tidak mudah di tpipu, pintar dan dapat menjadi orang yang sukses. Pendidikan di indonesia selama 12 hukumnya wajib sehingga dengan belajar selama itu akan memberikan bekal kepada anak anak dan menjadikan acuan pada saat dewasa nanti. Sekian yang dapat saya sampaikan pada pidato di pagi hari yang cerah ini apabila tedapat salah kata saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Ceramah Singkat Tentang Pendidikan 02 Assalamu Alaikum warahmatullahi Wabarakatu Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Pilih pembukaan pidato yang biasa sobat pakai Perbaikan kualitas bangsa harus ditempuh dan terutama melalui pendidikan. Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang cerdas. Selama manusianya cerdas maka ia mempunyai kebijakan dan kebajikan dalam jiwanya. Barulah setelah itu dia mampu menguasai sains dan teknologi. Budaya baru itulah yang menjadi kontra budaya yang kemudian masuk ke dalam tatanan menjadi masyarakat budaya alternatif yang akan dipilih oleh bangsa ini. Semuanya melalui pendidikan yang tertata rapi pendidikan yang mampu mencerdaskan, mampu menumbuhkan jiwa yang bajik dan bijak, dan menguasai sains dan teknologi. Itulah nanti yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi Indonesia baru. Hal ini tampaknya akan menjadi ”momok” bagi pendidikan di Indonesia. Belum lagi persoalan kekurangan tenaga pendidik terselesaikan, masalah sarana pendidikan yang tidak memadai muncul, dan menyusul persoalan mahalnya biaya pendidikan. Kita masih merasa sebagai bangsa yang tertinggal dalam berbagai hal dibandingkan dengan bangsa lain. Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah dengan meningkatkan pendidikan demi untuk menjadikan bangsa yang cerdas melalui sistem pendidikan nasional yang menyeluruh dan terencana. Namun untuk menuju ke arah itu, jalan yang ditempuh sangat panjang dan berliku karena persoalan pendidikan sangat terkait dengan faktor lain, termasuk masalah ekonomi, keamanan dan masalah sosial lainnya. Para guru pun diharapkan mulai mengubah cara belajar kepada siswa. Para guru pun tidak boleh lagi memberikan tekanan kepada siswa seperti pelajaran menghafal dan memberikan soal pilihan ganda multiple choice karena bisa berdampak pada pembentukan kepribadian. Peran pendidikan, sebagai sarana pemberdayaan, harus secara sadar menyiapkan peserta didik dalam kehidupan masyarakat baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Pemberdayaan hanya mempunyai makna jika proses pemberdayaan menjadi bagian dan fungsi dari kebudayaan. Oleh karena itu, pendidikan harus menumbuhkan jiwa independensi, menggerakkan pernyataan diri dan para pendidik mengajar siswa untuk hidup dalam harmoni dengan menghargai adanya perbedaan. Ke depannya, sistem pendidikan harus berubah dari instruksional menjadi motivasional berprestasi, berkreasi, dan berbudi pekerti. Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Adapunpendidikan Islam adalah usaha sadar secara sistematis yang mendorong terjadinya proses belajar dan penyesuaian individu-individu secara terus-menerus terhadap nilai-nilai budaya dan cita-cita masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam. Definisi pendidikan Islam adalah: "Proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islami pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala
Makassar - Contoh penutup ceramah merupakan hal yang penting dalam penyampaian ceramah keagamaan. Penutup ceramah berisi pesan-pesan singkat untuk melengkapi ceramah yang ceramah sebaiknya dibuat semenarik mungkin agar meninggalkan kesan yang bermakna bagi pendengar. Selain itu, hendaknya penutup ceramah juga disesuaikan dengan konteks ceramah yang menyampaikan penutup ceramah, biasanya penceramah akan menggunakan kalimat bijak dalam berbahasa Arab ataupun berbahasa Indonesia dengan kalimat yang bersajak. Setiap penceramah mempunyai cara masing-masing dalam menyampaikan penutup ceramah yang berkesan. Contoh penutup ceramah berikut ini bisa menjadi referensi saat membawakan sebuah ceramah. Beberapa contoh penutup ceramah ini juga bisa dikreasikan agar lebih 25 contoh penutup ceramah yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumberDemikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيمAqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahimWassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhContoh Penutup Ceramah 2Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang disampaikan tadi dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi kita semua. Tentunya kesempurnaan hanya milik Allah semata karena itu saya memohon maaf atas ucapan dan tindakan yang tidak mengenakkan bagi para الموفق إلى أقوامث طارقWallahul muwafiq ila aqwamit thariqSemoga Allah menuntun kita menuju jalan yang paling lurus yakni Kalam, wassalamualaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 3Akhir kata inilah materi ceramah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan ibu, bapak dan teman-teman sekalian mendapat manfaat dari apa yang saya sampaikan, terkhusus kepada diri saya التوفيق والهداية ، ورضى والعناية ,والعفو منكمWabillahi tawfiq wal hidayah, wa ridho wal inayah, wal afwu minkumWassalamualaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 4Akhir kata, sampailah ceramah saya pada bagian penutup. Sebagaimana tidak ada gading yang tidak retak, apa yang saya sampaikan tadi juga pasti tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, saya meminta maaf dan kepada Allah saya memohon apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua terkhusus saya الله على محمد وعلى اله وصحبه وسلم، واخر دعوانا ان الحمد الله رب العالمينWa Shallahu ala Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallim, wa akhiru da'wana anil hamdulillahi rabbil alaminSemoga Shalawat dan salam tercurah kepada nabi muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. dan sekian penutup dari ceramah kami, segala puji bagi Allah tuhan semesta warahmatullahi Penutup Ceramah 5Maka sampailah ceramah saya bagian penutup, harapannya kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah yang saya sampaikan tadi. Jazakallah saya ucapkan atas perhatian dan saya memohon maaf jika ada kekurangan dan salah ما قال ولا تنظر من قالUndzur ma qola, wa la tandzur man qola lihatlah apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikanWassalamualaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 6Sebuah tutur kata kadang ada sebuah kesalahan, dan itu saya sadari sebagai manusia yang penuh dosa, adapun hal-hal yang baik tak lain datang dari Tuhan Yang Maha Esa, dengan demikian saya mohon maaf dan untuk penutup kalimat ceramah ini saya ucapkanWassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 7Dari banyak kata yang telah terucap dan dari banyak hal yang telah kita simak bersama-sama, semoga apa yang telah saya sampaikan kiranya menjadi bermanfaat bagi kita sekalian. Untuk penutup kata dari ceramah sambutan saya ini saya ucapkan warahmatullahi Penutup Ceramah 8Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan dihati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah Swt. dan dan kesalahan datang dari saya selaku manusia biasa yang tidak luput dari lupa, salah, dan dosa, demikian kiranya dan akhir kata saya haturkan terima warahmatullahi Penutup Ceramah 9Banyak hal yang tidak berguna, dan banyak juga pembicaraan yang sama sekali tidak dapat kita jadikan sebuah inti dari perbuatan kita, dalam ceramah saya yang sudah saya sampaikan kiranya, saya sebagai pembicara semoga apa-apa yang saya sampaikan untuk kita semua khususnya untuk diri saya pribadi, semoga mengandung hikmah, dan bermanfaat. Aamiin yaa robbal warahmatullahi Penutup Ceramah 10Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang kata, saya ucapkan wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 11Sekian ceramah dari saya, terima kasih atas perhatiannya serta waktu yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan sambutan di podium, jika ada kata-kata yang kurang berkenan didengar dan menyinggung satu di antara pihak, saya ucapkan mohon kata, saya sampaikan wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 12Tidak ada hal yang indah selain doa dan tidak ada awalan selain akhiran, untuk itu saya mengakhiri sambutan saya ini kepada Anda yang berkenan mendengarkan ceramah saya, semoga kasih banyak atas perhatiannya, wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 13Itulah beberapa hal yang hendak saya sampaikan, tentu di dalamnya belumlah sempurna sehingga saya ingin meminta maaf bila ada ucapan yang tidak kasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 14Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan di hati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah SWT dan kesalahan datang dari saya selaku manusia biasa yang tidak luput dari lupa, salah dan dosa. Demikian kiranya dan akhir kata saya haturkan terima kasih,Wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 15Dari banyak kata dan kalimat yang saya sampaikan pada podium di acara ini, jika baik maka ambilah dan jika itu sesuatu yang buruk maka buanglah jauh-jauh, untuk itu mari kita saling kata, saya ucapkan terima kasih banyak dan semoga warahmatullahi wabarakatuhContoh Penutup Ceramah 16Sejenak berpikir bahwa kita adalah insan yang banyak sekali ketidakmampuan, untuk itu saya secara pribadi memohon pengertian atas apa yang saya sampaikan pada ceramah ini. Sebelum saya tutup ceramah ini, saya mohon maaf yang sangat besar, dan terima kasih atas warahmatullahi Penutup Ceramah 17Setiap perkataan pasti ada kesalahan apalagi saya hanya manusia biasa. Sebelum saya tutup ceramah saya ini, saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan di hati saudara, sekian dan terima warahmatullahi Penutup Ceramah 18Terimakasih banyak atas perhatiannya, mohon maaf atas kekhilafan dari tingkah laku dan tutur kata, semoga Allah memberi kita kekuatan untuk selalu istiqomah berada di jalannya. Semoga bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi kita kalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 19Kaum Muslimin dan Muslimat, sebelum saya meninggalkan mimbar ini, maka saya akan mengutip pernyataan dari Iman Syafi'i bahwa Ada orang yang telah meninggal, namun namanya tetap hidup. Sebaliknya banyak orang yang masih hidup namun hadirnya tidak memberikan makna kepada orang warahmatullahi Penutup Ceramah 20Para hadirin, sebelum saya menutup salam, maka izinkan saya mengutip pernyataan imam besar Syafi'i yang berkata, Bahwa jiwamu, jika kamu tidak sibukkan dengan kebenaran dan kebaikan-kebaikan, maka ia akan sibuk dengan ceramah yang dapat saya sampaikan, wassalamualaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 21Muslimin dan Muslimat sebagai pesan buat kita semua, maka mari mengingat pesan Ibnu Athaillah, bahwa tanda jiwamu mati jika tidak merasa sedih saat melewatkan sebuah kebaikan. Atau jiwa kita tidak merasa menyesal karena melakukan sebuah pelanggaran dan kalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 22Kaum mukminin dan mukminat, Hasan Al Basri menyatakan bahwa hidup ini hanya ada 3 hati, pertama hari kemarin yang telah berlalu bersama seluruh kebaikan maupun keburukan kita. Kedua Hari ini yang kita miliki dan sebentar lagi akan berlalu. Ketiga Hari esok yang belum tentu untuk kita warahmatullahi Penutup Ceramah 23Tahukah para hadirin semua, bahwa ulama besar Ibnu Tayimiyah berpesan, janganlah terlalu bergantung pada siapapun didunia ini, sebab bayanganmupun akan pergi saat waktu ceramah yang dapat saya sampaikan, wassalamualaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 24Sebelum saya menutup ceramahku ini, maka saya akan mengucapkan pernyataan dari Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, yang berkata Dunia ini hanya dua hari, satu hari untukmu dan hari lain menjadi lawanmu. Jika kamu menang, jangan terlalu merasa bangga dan senang serta tidak gegabah. Sementara jika ia menjadi lawanmu dan kamu kalah maka kalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi Penutup Ceramah 25Kamu musliminan dan muslimat yang saya banggakan, Ibnu Majah berpesan bahwa hati ibarat bulu yang tertancap pada tengah padang pasir, yang terhempas kesana kemari tertiup angin berubah.Sekian ceramah yang dapat saya sampaikan, wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] urw/alk
ContohCeramah Singkat Assalamualaikum Wr. Wb Marilah kita bersyukur atas rahmat serta kasih sayang yang telah Allah berikan kepada kita. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita selaku umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah seperti sekarang ini. - Ceramah adalah pidato di hadapan khalayak dengan membahas suatu hal. Berikut contoh teks ceramah singkat tentang pendidikan Ketika peringatan Hari Guru, Hari Pendidikan Nasional, atau Hari Anak, kita sering mendengar ceramah tentang menyampaikan ceramah atau pidato, kita perlu menata cara bicara agar pendengar dapat mencernanya dengan baik. Dalam Pintar Pidato Kiat Menjadi Orator Hebat 2020 karya Arif Yosodipuro, agar pidato kita bisa diterima dengan baik oleh audiens, ucapan atau kalimat hendaknya disusun dengan baik dan rapi sesuai kaidah bahasa yang berlaku. Baca juga Contoh Teks Ceramah Singkat Contoh 1 Selamat pagi guru-guru dan seluruh pelajar. Sungguh kesempatan yang berbahagia kita bisa sama-sama memperingati Hari Guru di tahun 2020 momen Hari Guru ini, mari kita ingat kembali Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang berpengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia. Beliau pernah mengatakan, pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir. Saya setuju dengan apa yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara. Indonesia begitu beragam. Mulai dari adat, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat, semua berbeda-beda di tiap wilayah. Kita tidak bisa memaksakan standar pendidikan ibu kota ke daerah-daerah. Saya yakin setiap daerah punya potensi masing-masing. Setiap guru dan pelajar di daerah tidak bisa dipaksakan dengan sistem yang tidak berpihak pada kebahagiaan batin atau keselamatan hidup mereka. Harus ada kompromi dalam menjalankan proses belajar mengajar. Karena pelajar bersekolah bukan untuk menjadi robot atau menjadi calon-calon buruh. Maka baiknya kita tinggalkan istilah terbelakang, terasing, atau tertinggal. Sebaliknya, mari kenali potensi tiap daerah. Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan sesuai dengan yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara. Terima kasih dan selamat pagi. Baca juga Struktur Teks Ceramah dan Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

TeksCeramah Agama Islam Tentang Pergaulan Bebas Nurul Fadilah 9+ Contoh Pidato Singkat tentang Pendidikan, Perpisahan, Kesehatan dll Pidato Dibatasi 7 Menit, Mensos: Saya Hanya Butuh 3-4 Menit Saja Berbagi Tentang Islam Kumpulan Ceramah Lengkap - Apps on Google Play Untaian Mutiara Nasihat: Ceramah Lucu Banget - Ustadz Abu Yahya .

Berikut ini adalah ceramah singkat dengan tema Pendidikan Anak Usia Dini yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad al-Nuunan Hafidzahullahu Ta’ala. Ceramah Singkat Tentang Pendidikan Anak Usia DiniVideo Ceramah Singkat Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Dengan menyebut nama Allah, segala puji hanya bagi Allah, shalawat, salam, dan berkah Allah semoga senantiasa terlimpah untuk Rasul-Nya dan manusia pilihan-Nya. Wahai para ayah dan ibu, sesungguhnya keshalihan anak keturunan adalah harapan semua orang tua. Wahai para ayah dan ibu, maka memohonlah kepada Allah agar dikaruniai kesungguhan dalam mendidik putra putri Anda, dan memberi perhatian di masa kecil dan masa dewasa mereka, dan memperhatikan hubungan dengan mereka dan memperhatikan apa yang mereka dengar, baca, dan ikuti. Terlebih lagi di akhir zaman dengan banyaknya media sosial yang membawa serta kerusakan dan penyimpangan, La hawla wala quwwata illa billah. Wahai ayah yang diberkahi, Anda harus senantiasa mengikuti anak Anda, dalam perkara mereka yang kecil sampai yang besar, ketika mereka diam ataupun ketika beraktifitas. Wahai ibu yang diberkahi, wahai ibu yang mulia, hendaknya mata Anda senantiasa terjaga memperhatikan anak-anak perempuan Anda. Wahai ayah dan ibu, Anda harus menjadi sosok teladan bagi anak-anak Anda. Barangsiapa ingin memperbaiki putra dan putri mereka, maka wajib untuk mengawali dengan memperbaiki diri mereka sendiri. Karena perilaku mereka akan mengikuti Anda. Apa yang Anda lakukan, mereka akan melakukannya juga, dan apa yang tidak Anda lakukan, merekapun tidak akan melakukannya. Maka memohonlah kepada Allah! Barangsiapa yang ingin memperbaiki anak-anaknya hendaknya dia memulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu, kemudian merekapun akan baik dengan izin dari Allah. …وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا… “… dan ayah mereka dahulu adalah orang yang shalih. … ” QS. Al Kahfi[18] 82 Ayat ini terdapat di bagian tengah surat Al Kahfi yang kita baca setiap hari Jum’at. Ahli tafsir berkata, “ayah yang shalih yang dimaksud adalah kakek mereka yang ke tujuh.” Oleh sebab itu Allah Azza wa Jalla berfirman dalam sebuah atsar, إني إذا أُطعت رَضيت, وإذا رَضيت باركت, وليس لبركتي نهاية, وإني إذا عُصيت غضبت, وإذا غَضبت لعنت, ولعنتي تبلغ السابع من الولد “Sesungguhnya apabila Aku ditaati, maka Aku akan ridha.. dan apabila Aku sudah ridha, maka Aku akan memberi berkah. Dan keberkahan dari-Ku tidak akan terputus.. dan apabila Aku didurhakai, maka Aku akan murka, dan apabila Aku sudah murka, Aku akan menimpakan laknat.. dan laknat dari-Ku berlanjut sampai tujuh turunan.” HR Ahmad Maka berhati-hatilah wahai ibu yang diberkahi, berhati-hatilah wahai ayah yang mulia, jangan sampai Anda berbuat maksiat kepada Allah, dan dampaknya berlanjut kepada anak-anak Anda. Begitu juga sebaliknya, apabila Anda termasuk orang yang shalih dan bertakwa, dan Anda mendoakan keshalihan untuk anak-anak Anda, رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي… ” … Ya Tuhanku, jadikan aku dan keturunanku orang yang senantiasa mendirikan shalat. …” QS Ibrahim 40 Dan apabila Anda beriman dan beramal shalih, bergembiralah karena mereka akan mengikuti Anda. وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ… “Dan orang-orang yang beriman, dan kemudian anak keturunan mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka akan Kami pertemukan kembali mereka dengan anak keturunan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka….” QS At Tur 21 Siapakah yang mampu menjadi ayah yang mau duduk bersama anak-anaknya di rumah dan mengingatkan mereka tentang Allah Azza wa Jalla memberi mereka nasihat, dan mendekatkan mereka kepada Allah Azza wa Jalla, duduk bersama mereka dengan penuh keimanan, bersama-sama membaca Kitab Allah Azza wa Jalla dan membaca beberapa hadist Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, mendidik mereka untuk senantiasa taat kepada Allah. Karena suatu saat nanti, Anda wahai ayah dan ibu, Anda akan meninggalkan dunia ini dan meninggalkan anak keturunan Anda, dan di atas asas apa Anda mendidik mereka? Apa yang Anda berikan kepada mereka? Kewajiban kita bukan sekedar bekerja mencari nafkah, makan, minum, tidur, kendaraan, dan pakaian. Namun, apakah Anda memberi asupan untuk iman mereka? Apakah Anda ingatkan mereka kepada Allah Azza wa Jalla? Apakah Anda memerintahkan mereka untuk mendirikan shalat? Apakah Anda mengajak mereka ke masjid? Apakah ketika Anda keluar untuk shalat Subuh, Anda mengajak serta mereka? Banyak sekali para ayah yang sangat memperhatikan anak-anak mereka agar melaksanakan pekerjaan mereka, mengerjakan tugas sekolah mereka, dan kegiatan-kegiatan mereka yang lain. Ya, itu hal yang bagus. Tapi, apakah Anda memerintahkan mereka untuk mendirikan shalat? وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا… “Dan perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah dalam melakukan hal tersebut. …” QS Thaha 132 وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا ﴿٥٥﴾ “Dan dia Nabi Ismail menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan dia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” QS Maryam 32 Oleh sebab itu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, مُرُوا أَوْلادكُمْ بِالصَّلاةِ وهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، واضْرِبُوهمْ علَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun apabila enggan. HR Ahmad Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah teladan dalam perkara ini. Perhatikan bagaimana ketika beliau mendidik anak kecil, ketika Amru bin Abi Salamah ketika sedang makan dan tangannya kesana kemari mengambil makanan di atas nampan, Dia sendiri yang menceritakannya, “Waktu itu aku masih anak-anak dan tanganku kesana kemari mengambil makanan di nampan,” Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dengan tiga kalimat ringkas, يَا غُلامُ “Wahai anak kecil,” dan juga merupakan pelajaran dan arahan yang ringkas dalam pendidikan, يَا غُلَامُ ، سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ “Wahai anak kecil, ucapkan bismillah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang dekat darimu.” HR Bukhari dan Muslim Allahuakbar! Sekarang anak makan dan minum dengan tangan kiri, tetapi ayahnya tidak melarangnya dan tidak mendidiknya. Bahkan saya pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri, orang yang membiasakan diri merokok dengan tangan kanan, dengan tangan kanan, dan makan dan minum dengan tangan kiri. Subhanallah! Anda melakukan perbuatan haram dengan tangan kanan dan kemudian Anda memakan sesuatu yang baik dengan tangan kiri? Anda minum dengan tangan kiri? Maka kita harus mendidik anak-anak kita dalam perkara ini. Didiklah putra-putri Anda untuk bisa menutup aurat. Didiklah mereka, wahai ibu yang diberkahi, wahai ibu yang mulia, Ibu itu adalah sekolah, Anda harus mendidik anak-anak Anda untuk berjilbab secara sempurna, menutup aurat, dan berpakaian dengan pakaian seorang perempuan muslimah. Perhatikan dahulu bagaimana para shahabiyah apabila mereka keluar rumah, seperti terdapat burung gagak diatas mereka karena mengenakan jilbab secara sempurna yang berwarna hitam. Dan kita lihat bagaimana pakaian anak-anak sekarang di zaman sekarang ini, dengan banyaknya channel yang ada, semuanya jauh dari kriteria pakaian yang sesuai syariat yaitu longgar dan menutup dengan sempurna, sehingga menjadi pakaian yang membuat orang terheran memandangnya.. La hawla wala quwwata illa billah. Maka kita harus sungguh-sungguh memperhatikan keshalihan putra putri kita. Dan memulainya dengan memperbaiki diri Anda sendiri, dengan cara memperbaiki hubungan Anda dengan Allah Azza wa Jalla. Seorang salaf pernah berkata kepada anaknya, “Demi Allah, sesungguhnya aku memperbanyak shalatku dengan harapan agar kalian jadi anak-anak yang shalih.” Bagaimana kita ingin memperbaiki putra putri kita namun kita justru memberikan mereka banyak perkara yang rusak dan merusak. Kita tidak mengikuti mereka, tidak mendekati mereka, tidak mengarahkan mereka, dan tidak memperhatikan mereka. Kita harus tahu bersama siapa putra putri kita pergi, bersama siapa mereka berkumpul, dan bersama siapa mereka pulang. Ketika mereka hendak pergi, ketika keluar rumah, hendaknya kita mengetahui untuk acara apa mereka datang dan pergi. Demikianlah, hendaknya kita bertakwa kepada Allah dalam urusan putra dan putri kita, kita berupaya sekuat tenaga untuk menjadi batu bata penguat’ di dalam masyarakat kita. Dan ketika kewajiban ini terlaksana, saat ini Anda mendidik putra putri Anda, wahai saudara dan saudariku muslimah, kemudian Anda didik mereka di atas kebaikan, ketakwaan, dan hidayah, maka mereka akan terus tumbuh dan berkembang menjadi generasi muda yang mengikuti apa yang telah diajarkan oleh orang tua mereka. Ketika mereka terdidik di atas kebaikan, maka mereka juga akan mendidik anak-anak mereka, dan begitu seterusnya. Silsilah turun temurun yang penuh berkah yang akan mengembalikan umat ini kepada kejayaan dan kemuliaan. Kembali kepada kedudukan tinggi yang berlandaskan keshalihan, ketakwaan, dan kebaikan yang lain. Maka memohonlah kepada Allah! Inilah pembicaraan tentang pentingnya memperbaiki keshalihan putra dan putri kita. Dengan wasilah doa dan wasilah lain yang bisa membawa kebaikan, dengan membuat kegiatan di rumah, di tempat tinggal, dan lain sebagainya. Dan pembahasan tentang kehidupan itu sangatlah panjang, namun inilah wasiat yang saya peruntukkan untuk diri saya sendiri dan selain saya, agar senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengupayakan keshalihan putra putri kita. Kita perintahkan mereka untuk menaati Allah aza wa jalla, rebutlah hati-hati mereka agar dekat dengan Allah dan apabila Anda ingin putra putri shalih, maka pelajarilah Kitab Allah Azza wa Jalla dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang di dalamnya terdapat banyak wasiat dan pelajaran, terdapat nasihat-nasihat baik, dan hal-hal yang bisa menjadi sebab untuk menuju keshalihan diri pribadi kita dan juga untuk keshalihan putra putri kita. تركت فيكم ما إن تمسكتم به لن تضلوا بعدي أبدا كتاب الله وسنتي‎ “Telah aku tinggalkan bagi kalian dua perkara, yang apabila kalian berpegang teguh kepada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnahku.” HR Al Baihaqi Ya Allah perbaikilah putra putri kami semua, ya Allah perbaikilah para wanita dan putri-putri umat Islam, para pemuda Islam, dan semuanya baik yang laki-laki ataupun yang wanita, yang masih kecil ataupun yang sudah tua, Amin, Allahumma Amin. Allahu a’lam. Wassalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuhu. Video Ceramah Singkat Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Sumber video Yufid TV – Kata Nasehat Pendidikan Anak Usia Dini PAUD – Syaikh Muhammad al-Nuunan
Jikamemang benar itu artinya Anda sedang berada di tempat yang tepat. Hadist tentang sabar beserta tulisan arabnya teks pidato bahasa arab tentang puasa. Contoh pidato bahasa arab dan artinya. Melalui ceramah kita dapat memberikan dan membagian informasi yang dirasa penting diketahui orang banyak. 5 poin teks pidato bahasa arab. Menyebarkanmateri dengan mempemudah pemahamannya, akan membuka wawasan masyarakat lebih. Namun, untuk mencapainya dibutuhkan pemahaman cara membuat teks ceramah terlebih dahulu. Daftar Isi Artikel. Jenis Ceramah. 1. Ceramah Umum. 2. Ceramah Khusus. Ciri-Ciri Teks Ceramah Yang Baik Dan Benar.
PembukaanPidato Agama Tentang Menuntut Ilmu. Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi bapak-ibu dan rekan sekalian Yang terhormat bapak dan ibu guru serta rekan-rekan yang rupawan sekalian. Pertama-tama mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmatnyalah kita semua bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat.
Bisanyaumat islam akan mendengarkan ceramah Ramadhan saat menjelang Tarawih. Bila kita cermati keluarga-keluarga di tengah masyarakat Islam. Kultum Singkat Ramadhan Bulan Pembebasan Dari Neraka Ngaji Id. Demikian ceramah singkat tentang bulan Ramadhan penuh berkah mengenai keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT. Ceramah singkat ramadhan. Hai orang-orang beriman sesungguhnya diwajibkan kepada kamu untuk menjalankan ibadah puasa sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang.
.
  • tzy5tw53zi.pages.dev/561
  • tzy5tw53zi.pages.dev/632
  • tzy5tw53zi.pages.dev/598
  • tzy5tw53zi.pages.dev/581
  • tzy5tw53zi.pages.dev/476
  • tzy5tw53zi.pages.dev/240
  • tzy5tw53zi.pages.dev/365
  • tzy5tw53zi.pages.dev/344
  • tzy5tw53zi.pages.dev/863
  • tzy5tw53zi.pages.dev/77
  • tzy5tw53zi.pages.dev/57
  • tzy5tw53zi.pages.dev/772
  • tzy5tw53zi.pages.dev/382
  • tzy5tw53zi.pages.dev/487
  • tzy5tw53zi.pages.dev/747
  • ceramah tentang pendidikan dalam islam