Perbedaan Bahaya dan Resiko Hallo Teman Safety Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang Perbedaan Bahaya dan resiko. Mohon untuk disimak ya !!! Bahaya dan risiko berbeda dalam keselamatan dan kesehatan kerja Kita harus bisa memahami apa definisi dari Bahaya dan Risiko terlebih dahulu, karena beberapa orang bahkan seorang praktisi HSE pun sering terbalik/tertukar pemahamannya dalam menuliskan bahaya dan risiko didalam paperworknya . let’s check it out ???? Pengertian Bahaya Bahaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian penyakit, kematian pada manusia dan kerusakan pada lingkungan/alat. Jenis-jenis Bahaya Bahaya Biologi Flora dan fauna Bahaya Fisik Cahaya, suhu, suara, radiasi, tekanan, getaran dan ergonomi Bahaya Mekanik Mesin, alat angkut, bejana tekan. Bahaya Psikologi Beban Kerja, stress Bahaya Kimia Toxic, api, polusi etc Dalam Ilmu Epidemiologi, bahaya biasa kita sebut sebagai agen. Sederhananya, ketika tidak ada sesuatu itu potensi-potensi kerugian, kerusakan, dan hal-hal yg berhubungan dengan penyakit atau keselamatan tidak akan terjadi. Sehingga dapat kita ketahui dari gambar tersebut Bahayanya adalah jenis Bahaya Biologi yaitu Singa Pengertian Risiko ISO 31000 2018, mendefinisikan risiko sebagai “the effect of uncertainty on an organization’s ability to meet its objectives”. Artinya Risiko adalah Efek Ketidakpastian pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Ada tiga Poin utama dalam definisi baru tersebut Efek, efek yang dimaksud pada poin ini adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan, bisa positif atau negatif. Risiko terkait keselamatan kerja umumnya bersifat negatif. Ketidakpastian, ketidakpastian pada poin ini adalah kurangnya informasi atau pengetahuan tentang suatu peristiwa, kemungkinan/probability atau konsekuensinya/keparahan Tujuan, suatu aktivitas hanya dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dapat berupa keuangan, kesehatan dan keselamatan, tujuan lingkungan. Sehingga, definisi ini menyebabkan transparansi dalam diskusi dengan pemangku kepentingan karena tujuan dibuat eksplisit/tegas/tersurat. Probabilitas/Kemungkinan yang dimaksud dalam definisi tersebut mempertimbangkan faktor-faktor Sejarah kejadian Frekuensi paparan bahaya Frekuensi aktivitas Durasi aktivitas Kompetensi pekerja Eksisting control Kepatuhan akan hukum Kondisi lingkungan, dll. Sedangkan Konsekuensi mempertimbangkan dampak terhadap Manusia Aset Lingkungan Operasional Bisnis Konsekuensi hukum Menurut pendapat saya pribadi, pada gambar tersebut Risikonya adalah tercabik oleh Singa, termakan oleh Singa. karena hal tersebut adalah suatu bentuk ketidakpastian yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi ketika ada aktivitas manusia didekat Singa sebagai hazard. Kemudian dalam ISO terbaru ada istilah efek ketidakpastian atau effect uncertainty. Didalam gambar tersebut adalah bisa berupa bagian tubuh terluka sehingga memerlukan tindakan P3K, Medical Treatment bahkan sampai dengan Fatality/Kematian. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa yang termasuk kategori dari Bahaya Singa yang buas Risiko Dapat tercabik oleh Singa, dapat termakan oleh Singa, dsb. Intisari dari tulisan ini, jika bahaya didefinisikan dengan baik, mitigasi atau pencegahan sesuai hirarki pengendalian bahaya eliminasi, subtitusi dan rekayasa teknik, kontrol administrasi dan alat pelindung diri dapat kita tentukan dengan tepat sesuai konteks pekerjaan. Pengendalian Risiko K3 Bahaya dan risiko memiliki hubungan yang erat. Bahaya menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau insiden baik menyangkut manusia, properti dan lingkungan. Disisi lain, risiko menggambarkan besarnya kemungkinan suatu bahaya dapat menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat diakibatkan. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, besar risiko ditentukan oleh berbagai faktor, seperti besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantiti serta kerentanan unsur yang terlibat. Insiden atau kecelakaan disebabkan oleh adanya suatu bahaya yang akan mengakibatkan cidera pada manusia. Semua kecelakaan selalu disebabkan oleh bahaya, artinya jika tidak ada bahaya maka kecelakaan tidak terjadi “no hazards, no accident”. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semua bahaya dapat menimbulkan insiden? Jawabannya tentu saja “tidak” karena tergantung kepada tingkat risikonya, peluang, dan tingkat keparahannya untuk menimbulkan suatu kecelakaan atau menimbulkan cidera dan kerusakan. Inilah kunci dari manajemen risiko, untuk menilai peluang suatu bahaya menjadi kecelakaan likelihood dan bagaimana keparahan jika terjadi severity. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Singa merupakan hazard bagi manusia karena dapat diterkam, dicabik, dicakar ataupun dimakan. Namun apakah semua Singa memilki risiko tinggi bagi manusia? Hmmmmmm, tentu “tidak”. Tergantung kondisi dan situasinya. Dimanapun berada, seekor singa tetaplah binatang yang buas yang menjadi sumber bahaya. Tingkat risiko interaksi Singa akan berbeda-beda. Sebagai contoh, Singa yang berada dipemukiman padat penduduk memiliki risiko yang sangat tinggi. Sedangkan, Singa yang berada di dalam kandang di kebun binatang bahayanya tetap ada namun memiliki tingkat risiko yang rendah bahkan Singa yang merupakan hazard ini menjadi tontonan dan hiburan bagi para pengunjung di kebun binang. Sehingga, suatu risiko digambarkan sebagai peluang dan kemungkinan probability suatu bahaya untuk menghasilkan kerugian atau kecelakaan serta tingkat keparahan yang ditimbulkan jika kecelakaan terjadi severity. Oleh karena itu, dalam konsep keselamatan kerja, sasaran utamanya adalah mengendalikan atau menghilangkan bahaya sehingga secara otomatis, risikonya dapat dikurangi atau dihilangkan. Risiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai dengan kemampuan serta kondisi perusahaan. Untuk mengendalikan risiko yang ada, dua hal yang dapat kita lakukan, yaitu menekan likelihood dan severity nya. Menekan likelihood Pengurangan kemungkinan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yaitu Eliminasi, Subtitusi, Teknis Isolasi dan Pengendalian jarak, administratif dan pendekatan manusia. Eliminasi, Risiko dapat dihindarkan dengan menghilangkan atau mengeliminasi sumber bahayanya. Contoh Singa yang buas dibunuh tapi apa kita tega membunuh hewan? Hehehe Subtitusi, Mengganti bahan, alat, atau cara kerja dengan yang lain sehingga kecelakaan dapat ditekan. Contoh Singa yang buas tadi hazard kita ganti dengan kucing atau kelinci agar kemungkinan risikonya lebih kecil. Isolasi, Sumber bahaya dengan penerima di Isolir dengan suatu penghalang barrier sehingga kemungkinan bahaya dapat dikurangi. Contoh Singa di kebun binatang tidak dibiarkan berkeliaran namun dimasukkan kedalam kandang barrier. Pengendalian Jarak, Semakin jauh manusia dengan sumber bahaya maka semakin kecil pula kemungkinan kecelakaan terjadi. Contoh Ketika ada Singa dipemukiman padat penduduk maka masyarakat menjauh dari sumber bahaya tersebut. Adiminstratif, Pendekatan ini dilakukan untuk mengurangi kontak dengan sumber bahaya. Contoh Di kebun binatang kandang singa diberi poster K3 atau rambu K3 “hanya petugas terlatih/pawang yang boleh masuk kedalam kandang”. Pendekatan manusia, Pendekatan ini dilakukan dengan memberi pelatihan kepada pekerja mengenai cara kerja aman, budaya keselamatan dan prosedur. Contoh pekerja dan pengunjung di kebun binatang sebelum memulai aktivitas diberi penyuluhan terlebih dahulu mengenai apa saja bahaya-bahaya yang ada dan risiko yang dapat terjadi. Menekan Severity Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keparahan antara lain Tanggap darurat, Keparahan dapat ditekan jika perusahaan memiliki sistem tanggap darurat yang baik dan terencana. Contoh Tanggap darurat dikebun binatang. Jika kejadian seperti pengunjung yang diserang oleh singa dapat ditanggulangi dan diberi pertolongan pertama dengan cepat dan tepat maka keparahan dapat ditekan. Pengalihan Kontak, Opsi yang dapat dilakukan untuk menekan keparahan adalah pengalihan risiko kepihak lain, sehingga beban risiko perusahaan menurun. Dalam kontrak dapat diatur pembagian atau pengalihan tanggungjawab dengan pihak lain. Contoh Pekerja dikebun binatang diberi atau dimasukkan kedalam program asuransi BPJS Ketenagakerjaan misalnya. Namun dengan opsi ini, perusahaan masih menanggung sebagian risiko residual risk karena dengan asurasi tidak mencakup risiko akan tuntutan hukum, kehilangan pelanggan dan terutama citra perusahaan. Design Features, Keparahan suatu kejadian dapat dikurangi dengan pendekatan desain yang aman. Contoh Kandang yang ada benar-benar kokoh dengan mempertimbangkan aspek teknis sehingga kandang tersebut benar-benar aman dan tidak memberikan dampak keparahan baik dari segi ekonomi biaya perbaikan atau cidera akibat terkaman singa yang keluar dari kandang. Mengurangi paparan, Keparahan suatu kejadian juga dapat ditekan dengan mengurangi paparan, misalnya waktu kerja, dosis yang aman, pengaturan proses kerja dll. Separasi, Pemisahan peralatan atau proses yang mengandung risiko tinggi dengan instalasi lainnya, pengaturan jarak aman dan lainnya. Alat Pelindung Diri, Opsi ini adalah opsi terakhir the last resort dalam opsi pengendalian risiko karena APD sejatinya bukan untuk mencegah kecelakaan namun hanya untuk mengurangi keparahan kecelakaan. Sebagai penutup, Berbagai macam pendekatan diatas bisa saja mengurangi kedua aspek likelihood dan severity dalam hal pengendalian risiko. Sebagai contoh Teknik Subtitusi. Mengganti singa dengan kucing, kemungkinan terjadinya kecelakaan akan menurun dan tentu saja keparahan dari suatu kejadian yang disebabkan oleh kucing yang menyerang manusia juga menjadi lebih kecil nilai keparahannya. Jadi, pemilihan teknik pengendalian risiko yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasil yang paling baik.
OlehNikita Dini 07 Des, 2016. Pengertian Krisis, Manajemen Krisis, dan Faktor Penyebab Krisis - Kata krisis berasal dari bahasa Yunani krisis, yang berarti “keputusan”. Ketika krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Bergerak ke kiri, atau bergeser ke kanan, ke bawah atau ke atas, bertarung atau melarikan diri.
Jakarta - Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun 1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan adalah sumber-sumber pencemaran air1. Limbah industri bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bakar seperti tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun Limbah Limbah pengolahan Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di Rumah tangga limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, sepertisisa-sisa makanan dan sayuran.Selain itu terdapat penyebab dan dampak pencemaran air yang harus diketahui. Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman DLHK Provinsi BantenPenyebab Pencemaran AirPenyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan Limbah pabrik yang mengalir ke sungai Pencemaran Air1. Dampak terhadap kehidupan biota airJika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga Dampak terhadap kualitas air tanahPencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran Dampak terhadap kesehatanDampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-macam penyakit antara lain- Air sebagai media untuk hidup mikroba Air menjadi sarang serang dan menyebarkan Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat membersihkan Air sebagai media hidup vektor Dampak terhadap estetika lingkunganBanyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan maka perairan tersebut semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat mengurangi estetika penjelasan mengenai pencemaran air. Jangan lupa selalu jaga kebersihan air ya detikers! Simak Video "Penampakan Pantai Batam Tercemar Minyak Hitam" [GambasVideo 20detik] atj/lus Bahayadan Dampak. 5. Pencegahan. 6. Contoh Kejadian Abrasi di Indonesia dan Dunia. 1. Pengertian Abrasi. Abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai, pada umumnya diakibatkan oleh gelombang atau arus laut (Prawiradisastra 2003). Menurut Damaywanti (2013), pengertian abrasi adalah pengikisan wilayah pantai atau daratan yang diakibatkan olehBahaya merupakan segala sesuatu yang bisa menimbulkan kecelakaan dan PAK. Di tempat kerja, kita sering kali menemukan bahaya yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu, sebagai ahli K3 kita harus memahami apa saja bahaya yang ada di tempat kerja. Adapun faktor bahaya tersebut ada lima yaitu faktor biologi, kimia, fisika, psikologis dan ergonomi. Nah apa saja penjelasannya? Yuk simak SafetyzenFaktor Bahaya dalam K3 di Tempat KerjaBerikut ada lima faktor bahaya di tempat kerja yang perlu diwaspadai dan dikendalikan dengan Faktor bahaya biologiFaktor bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari makhluk hidup. Biasanya berbentuk jamur, virus, bakteri yang merupakan penyebab mikron serta serangga, unggas, binatang buas dan lainnya yang merupakan penyebab makro. Ada juga bahaya yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan beracun dan berbahaya. Faktor bahaya ini mengancam tubuh secara langsung maupun bertahap. Pekerjaan yang sering berisiko adalah pekerjaan di luar kantor seperti perkebunan, pertambangan, dan Faktor bahaya kimiaFaktor bahaya kimia adalah segala bahan kimia yang bisa mengakibatkan bahaya pada tubuh pekerja atau lingkungan serta mengakibatkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bahan kimia di dunia ini ada banyak. Beberapa diantaranya yang berbahaya seperti bahan kimia beracun, bahan kimia reaktif, bahan kimia radioaktif, mudah meledak, mudah terbakar, iritan dan bahan kimia ini sering kita temukan di laboratorium, pabrik ataupun bentuk usaha yang menggunakan bahan kimia ini. Setiap bahan kimia memiliki penanganannya yang berbeda-beda3. Faktor bahaya fisikaFaktor bahaya fisika ini sama dengan faktor bahaya mekanik yaitu segala bentuk bahaya yang disebabkan dari sifat fisika suatu benda, alat atau tempat kerja. Contoh bahaya fisika seperti ketinggian, konstruksi, mesin kendaraan, confined space, tekanan, kebisingan, suhu, cahaya, getaran, listrik dan juga Faktor bahaya ergonomi/ biomekanikFaktor bahaya ergonomi atau biomekanik adalah bahaya yang diakibatkan akibat posisi bekerja yang tidak benar. Hal ini juga didukung dengan desain kerja yang salah serta penempatan posisi bahan yang tidak sesuai. Efek dari bahaya ergonomi akan mengakibatkan penyakit akibat kerja yang diderita dalam jangka waktu yang lama dan panjang. Contoh faktor bahaya ergonomi adalah gerakan berulang, postur kerja yang salah, pengangkatan manual, serta desain tempat kerja yang tidak sesuai. Untuk itu, kita harus menempatkan posisi bekerja dengan baik dan benar agar masalah ergonomi bisa Faktor bahaya sosiologis dan psikologisFaktor bahaya ini memang tidak terlihat begitu jelas layaknya yang lain akan tetapi sangat berbahaya apabila dibiarkan begitu saja. Faktor Bahaya psikologis sosiologis adalah bahaya yang timbul akibat terganggunya psikologis seseorang yang diakibatkan oleh banyak hal seperti stres, kekerasan, pelecehan , pengucilan, intimidasi dan emosi itu dia contoh faktor bahaya dalam k3 yang meliputi faktor bahaya biologi, ergonomi, fisika, psikologi dan juga kimia.
Potensibahaya yang mengakibatkan dampak risiko jangka panjang pada kesehatan Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi pajanan ( Kecanduaninilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba MenurutPalar (1994) Pengertian pencemaran lingkungan menurut Palar adalah proses perubahan ekosistem baik secara fisik, kimia, atau perilaku biologis yang bisa mengganggu kehidupan manusia karena dinilai dapat merusak sumberdaya yang ada di alam yang ada di bumi, bahkan keadaan ini dapat menyebabkan bencana alam.