8 Kebiasaan Merokok. Kita tentu bersepakat, jika rokok dikatakan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, termasuk kesehatan kulit wajah. Merokok merupakan salah satu alasan terkuat penyebab kulit wajah kusam. Zat karsinogenik yang terkandung di dalam rokok sangat merusak integritas dan struktur pada kulit manusia.
Jawabannya adalah 1 faktor teknis, 2 faktor lingkungan 3 faktor manusia Berikut ini pembahasannya ya! Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk mengadakan upaya-upaya pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja yagmungkin terjadi. Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, antara lain 1 faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri; 2 faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir; 3 faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis. Demikian faktor penyebab yang mengakibatkan dampak langsung dalam hal potensi bahaya lingkungan kerja.
jikatersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya. Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius.

Perbedaan Bahaya dan Resiko Hallo Teman Safety Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang Perbedaan Bahaya dan resiko. Mohon untuk disimak ya !!! Bahaya dan risiko berbeda dalam keselamatan dan kesehatan kerja Kita harus bisa memahami apa definisi dari Bahaya dan Risiko terlebih dahulu, karena beberapa orang bahkan seorang praktisi HSE pun sering terbalik/tertukar pemahamannya dalam menuliskan bahaya dan risiko didalam paperworknya . let’s check it out ???? Pengertian Bahaya Bahaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian penyakit, kematian pada manusia dan kerusakan pada lingkungan/alat. Jenis-jenis Bahaya Bahaya Biologi Flora dan fauna Bahaya Fisik Cahaya, suhu, suara, radiasi, tekanan, getaran dan ergonomi Bahaya Mekanik Mesin, alat angkut, bejana tekan. Bahaya Psikologi Beban Kerja, stress Bahaya Kimia Toxic, api, polusi etc Dalam Ilmu Epidemiologi, bahaya biasa kita sebut sebagai agen. Sederhananya, ketika tidak ada sesuatu itu potensi-potensi kerugian, kerusakan, dan hal-hal yg berhubungan dengan penyakit atau keselamatan tidak akan terjadi. Sehingga dapat kita ketahui dari gambar tersebut Bahayanya adalah jenis Bahaya Biologi yaitu Singa Pengertian Risiko ISO 31000 2018, mendefinisikan risiko sebagai “the effect of uncertainty on an organization’s ability to meet its objectives”. Artinya Risiko adalah Efek Ketidakpastian pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Ada tiga Poin utama dalam definisi baru tersebut Efek, efek yang dimaksud pada poin ini adalah penyimpangan dari apa yang diharapkan, bisa positif atau negatif. Risiko terkait keselamatan kerja umumnya bersifat negatif. Ketidakpastian, ketidakpastian pada poin ini adalah kurangnya informasi atau pengetahuan tentang suatu peristiwa, kemungkinan/probability atau konsekuensinya/keparahan Tujuan, suatu aktivitas hanya dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dapat berupa keuangan, kesehatan dan keselamatan, tujuan lingkungan. Sehingga, definisi ini menyebabkan transparansi dalam diskusi dengan pemangku kepentingan karena tujuan dibuat eksplisit/tegas/tersurat. Probabilitas/Kemungkinan yang dimaksud dalam definisi tersebut mempertimbangkan faktor-faktor Sejarah kejadian Frekuensi paparan bahaya Frekuensi aktivitas Durasi aktivitas Kompetensi pekerja Eksisting control Kepatuhan akan hukum Kondisi lingkungan, dll. Sedangkan Konsekuensi mempertimbangkan dampak terhadap Manusia Aset Lingkungan Operasional Bisnis Konsekuensi hukum Menurut pendapat saya pribadi, pada gambar tersebut Risikonya adalah tercabik oleh Singa, termakan oleh Singa. karena hal tersebut adalah suatu bentuk ketidakpastian yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi ketika ada aktivitas manusia didekat Singa sebagai hazard. Kemudian dalam ISO terbaru ada istilah efek ketidakpastian atau effect uncertainty. Didalam gambar tersebut adalah bisa berupa bagian tubuh terluka sehingga memerlukan tindakan P3K, Medical Treatment bahkan sampai dengan Fatality/Kematian. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa yang termasuk kategori dari Bahaya Singa yang buas Risiko Dapat tercabik oleh Singa, dapat termakan oleh Singa, dsb. Intisari dari tulisan ini, jika bahaya didefinisikan dengan baik, mitigasi atau pencegahan sesuai hirarki pengendalian bahaya eliminasi, subtitusi dan rekayasa teknik, kontrol administrasi dan alat pelindung diri dapat kita tentukan dengan tepat sesuai konteks pekerjaan. Pengendalian Risiko K3 Bahaya dan risiko memiliki hubungan yang erat. Bahaya menjadi sumber terjadinya kecelakaan atau insiden baik menyangkut manusia, properti dan lingkungan. Disisi lain, risiko menggambarkan besarnya kemungkinan suatu bahaya dapat menimbulkan kecelakaan serta besarnya keparahan yang dapat diakibatkan. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, besar risiko ditentukan oleh berbagai faktor, seperti besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantiti serta kerentanan unsur yang terlibat. Insiden atau kecelakaan disebabkan oleh adanya suatu bahaya yang akan mengakibatkan cidera pada manusia. Semua kecelakaan selalu disebabkan oleh bahaya, artinya jika tidak ada bahaya maka kecelakaan tidak terjadi “no hazards, no accident”. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semua bahaya dapat menimbulkan insiden? Jawabannya tentu saja “tidak” karena tergantung kepada tingkat risikonya, peluang, dan tingkat keparahannya untuk menimbulkan suatu kecelakaan atau menimbulkan cidera dan kerusakan. Inilah kunci dari manajemen risiko, untuk menilai peluang suatu bahaya menjadi kecelakaan likelihood dan bagaimana keparahan jika terjadi severity. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Singa merupakan hazard bagi manusia karena dapat diterkam, dicabik, dicakar ataupun dimakan. Namun apakah semua Singa memilki risiko tinggi bagi manusia? Hmmmmmm, tentu “tidak”. Tergantung kondisi dan situasinya. Dimanapun berada, seekor singa tetaplah binatang yang buas yang menjadi sumber bahaya. Tingkat risiko interaksi Singa akan berbeda-beda. Sebagai contoh, Singa yang berada dipemukiman padat penduduk memiliki risiko yang sangat tinggi. Sedangkan, Singa yang berada di dalam kandang di kebun binatang bahayanya tetap ada namun memiliki tingkat risiko yang rendah bahkan Singa yang merupakan hazard ini menjadi tontonan dan hiburan bagi para pengunjung di kebun binang. Sehingga, suatu risiko digambarkan sebagai peluang dan kemungkinan probability suatu bahaya untuk menghasilkan kerugian atau kecelakaan serta tingkat keparahan yang ditimbulkan jika kecelakaan terjadi severity. Oleh karena itu, dalam konsep keselamatan kerja, sasaran utamanya adalah mengendalikan atau menghilangkan bahaya sehingga secara otomatis, risikonya dapat dikurangi atau dihilangkan. Risiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai dengan kemampuan serta kondisi perusahaan. Untuk mengendalikan risiko yang ada, dua hal yang dapat kita lakukan, yaitu menekan likelihood dan severity nya. Menekan likelihood Pengurangan kemungkinan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yaitu Eliminasi, Subtitusi, Teknis Isolasi dan Pengendalian jarak, administratif dan pendekatan manusia. Eliminasi, Risiko dapat dihindarkan dengan menghilangkan atau mengeliminasi sumber bahayanya. Contoh Singa yang buas dibunuh tapi apa kita tega membunuh hewan? Hehehe Subtitusi, Mengganti bahan, alat, atau cara kerja dengan yang lain sehingga kecelakaan dapat ditekan. Contoh Singa yang buas tadi hazard kita ganti dengan kucing atau kelinci agar kemungkinan risikonya lebih kecil. Isolasi, Sumber bahaya dengan penerima di Isolir dengan suatu penghalang barrier sehingga kemungkinan bahaya dapat dikurangi. Contoh Singa di kebun binatang tidak dibiarkan berkeliaran namun dimasukkan kedalam kandang barrier. Pengendalian Jarak, Semakin jauh manusia dengan sumber bahaya maka semakin kecil pula kemungkinan kecelakaan terjadi. Contoh Ketika ada Singa dipemukiman padat penduduk maka masyarakat menjauh dari sumber bahaya tersebut. Adiminstratif, Pendekatan ini dilakukan untuk mengurangi kontak dengan sumber bahaya. Contoh Di kebun binatang kandang singa diberi poster K3 atau rambu K3 “hanya petugas terlatih/pawang yang boleh masuk kedalam kandang”. Pendekatan manusia, Pendekatan ini dilakukan dengan memberi pelatihan kepada pekerja mengenai cara kerja aman, budaya keselamatan dan prosedur. Contoh pekerja dan pengunjung di kebun binatang sebelum memulai aktivitas diberi penyuluhan terlebih dahulu mengenai apa saja bahaya-bahaya yang ada dan risiko yang dapat terjadi. Menekan Severity Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keparahan antara lain Tanggap darurat, Keparahan dapat ditekan jika perusahaan memiliki sistem tanggap darurat yang baik dan terencana. Contoh Tanggap darurat dikebun binatang. Jika kejadian seperti pengunjung yang diserang oleh singa dapat ditanggulangi dan diberi pertolongan pertama dengan cepat dan tepat maka keparahan dapat ditekan. Pengalihan Kontak, Opsi yang dapat dilakukan untuk menekan keparahan adalah pengalihan risiko kepihak lain, sehingga beban risiko perusahaan menurun. Dalam kontrak dapat diatur pembagian atau pengalihan tanggungjawab dengan pihak lain. Contoh Pekerja dikebun binatang diberi atau dimasukkan kedalam program asuransi BPJS Ketenagakerjaan misalnya. Namun dengan opsi ini, perusahaan masih menanggung sebagian risiko residual risk karena dengan asurasi tidak mencakup risiko akan tuntutan hukum, kehilangan pelanggan dan terutama citra perusahaan. Design Features, Keparahan suatu kejadian dapat dikurangi dengan pendekatan desain yang aman. Contoh Kandang yang ada benar-benar kokoh dengan mempertimbangkan aspek teknis sehingga kandang tersebut benar-benar aman dan tidak memberikan dampak keparahan baik dari segi ekonomi biaya perbaikan atau cidera akibat terkaman singa yang keluar dari kandang. Mengurangi paparan, Keparahan suatu kejadian juga dapat ditekan dengan mengurangi paparan, misalnya waktu kerja, dosis yang aman, pengaturan proses kerja dll. Separasi, Pemisahan peralatan atau proses yang mengandung risiko tinggi dengan instalasi lainnya, pengaturan jarak aman dan lainnya. Alat Pelindung Diri, Opsi ini adalah opsi terakhir the last resort dalam opsi pengendalian risiko karena APD sejatinya bukan untuk mencegah kecelakaan namun hanya untuk mengurangi keparahan kecelakaan. Sebagai penutup, Berbagai macam pendekatan diatas bisa saja mengurangi kedua aspek likelihood dan severity dalam hal pengendalian risiko. Sebagai contoh Teknik Subtitusi. Mengganti singa dengan kucing, kemungkinan terjadinya kecelakaan akan menurun dan tentu saja keparahan dari suatu kejadian yang disebabkan oleh kucing yang menyerang manusia juga menjadi lebih kecil nilai keparahannya. Jadi, pemilihan teknik pengendalian risiko yang tepat sangat penting untuk memperoleh hasil yang paling baik.

Danhal ini akan menyebabkan banyak ikan menjadi mati. Detergen. Penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air akan menyebabkan banyak sekali permasalahan tanah, seperti matinya ikan- ikan dan organisme air lainnya. Batubara. Pengolahan batubara akan menyebabkan pencemaran air.
Penyebab Emisi gas rumah kaca menyelimuti Bumi dan memerangkap panas matahari. Hal ini menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Saat ini, dunia mengalami pemanasan tercepat dalam sejarah. Pembuatan energi Pembuatan energi listrik dan panas dengan membakar bahan bakar fosil akan menghasilkan emisi global dalam jumlah besar. Sebagian besar energi listrik masih dihasilkan dengan membakar batu bara, minyak, atau gas. Pembakaran ini akan menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yakni gas rumah kaca berbahaya yang menyelimuti Bumi dan memerangkap panas matahari. Hanya sekitar seperempat dari energi listrik global yang dihasilkan dari angin, tenaga surya, dan sumber daya terbarukan lainnya. Tidak seperti bahan bakar fosil, sumber daya terbarukan hanya sedikit atau tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara. Manufaktur barang Manufaktur dan industri menghasilkan emisi, yang sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi guna membuat berbagai hal seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya. Pertambangan dan proses industri lainnya juga menghasilkan gas, begitu pula industri konstruksi. Mesin yang digunakan dalam proses manufaktur sering kali beroperasi dengan batu bara, minyak, atau gas. Selain itu, sejumlah bahan baku seperti plastik juga terbuat dari bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia. Penebangan hutan Penebangan hutan untuk membuat lahan pertanian atau peternakan, ataupun untuk alasan lainnya, akan menghasilkan emisi, karena pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Sekitar 12 juta hektar hutan dihancurkan setiap tahunnya. Karena hutan menyerap karbon dioksida, penghancurannya juga akan membatasi kemampuan alam dalam mengurangi emisi di atmosfer. Penggundulan hutan, serta pertanian dan perubahan fungsi lahan lainnya, merupakan penyumbang sekitar seperempat dari emisi gas rumah kaca global. Penggunaan transportasi Sebagian besar mobil, truk, kapal, dan pesawat beroperasi menggunakan bahan bakar fosil. Hal ini menjadikan sektor transportasi sebagai kontributor utama gas rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida. Kendaraan darat menghasilkan emisi paling banyak karena adanya pembakaran produk berbahan dasar minyak bumi, seperti bensin, dalam mesin pembakaran internalnya. Namun, emisi dari kapal dan pesawat terus meningkat. Transportasi menyumbang hampir seperempat dari emisi karbon dioksida global terkait energi. Selain itu, tren menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan signifikan dalam penggunaan energi untuk transportasi pada tahun-tahun mendatang. Produksi makanan Produksi makanan menghasilkan emisi karbon dioksida, metana, dan gas rumah kaca lainnya dengan berbagai cara, termasuk melalui penggundulan hutan dan pembersihan lahan untuk pertanian dan penggembalaan, gas dari sapi dan domba, produksi dan penggunaan pupuk dan pupuk kandang untuk bercocok tanam, serta penggunaan energi untuk menjalankan peralatan pertanian atau perahu nelayan yang biasanya menggunakan bahan bakar fosil. Semua hal tersebut menjadikan produksi makanan sebagai kontributor utama bagi perubahan iklim. Selain itu, pengemasan dan pendistribusian makanan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca. Penyuplaian energi untuk bangunan Bangunan tempat tinggal dan komersial memakai lebih dari setengah energi listrik global. Seiring dengan berlanjutnya penggunaan batu bara, minyak, dan gas alam untuk sistem penghangat dan pendingin, bangunan tempat tinggal dan komersial menghasilkan jumlah emisi gas rumah kaca yang signifikan. Naiknya permintaan energi untuk sistem penghangat dan pendingin dengan bertambahnya jumlah orang yang memiliki AC, serta meningkatnya pemakaian energi listrik untuk penerangan, peralatan, dan perangkat terhubung, telah berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dioksida terkait energi dari bangunan dalam beberapa tahun terakhir. Pemakaian berlebihan Rumah dan penggunaan energi Anda, cara Anda bepergian, apa yang Anda makan, serta jumlah makanan yang Anda buang semuanya berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Begitu pula pemakaian barang-barang seperti pakaian, elektronik, dan plastik. Sejumlah besar emisi gas rumah kaca global terkait dengan pekerjaan rumah tangga. Gaya hidup kita berdampak besar terhadap planet kita. Yang terkaya memiliki tanggung jawab terbesar 1 persen orang terkaya di seluruh dunia menyumbang lebih banyak emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan 50 persen orang termiskin. Efek Peningkatan suhu dari waktu ke waktu mengubah pola cuaca dan mengganggu keseimbangan alam. Hal ini menimbulkan banyak risiko bagi manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya di Bumi. Suhu yang lebih panas Seiring dengan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, suhu permukaan global juga meningkat. Dekade terakhir, 2011-2020, adalah dekade terpanas yang pernah tercatat. Sejak 1980-an, setiap dekade menjadi lebih panas dari dekade sebelumnya. Hampir semua area daratan mengalami lebih banyak hari-hari panas dan gelombang panas. Suhu yang lebih tinggi meningkatkan jumlah kasus penyakit terkait panas dan mempersulit pekerjaan luar ruangan. Kebakaran hutan lebih mudah terjadi dan lebih cepat menyebar saat kondisi lebih panas. Suhu di Arktik telah meningkat setidaknya dua kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global. Badai yang lebih parah Badai destruktif menjadi lebih kuat dan lebih sering terjadi di banyak wilayah. Seiring dengan meningkatnya suhu, semakin banyak air yang menguap. Hal ini memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga menimbulkan lebih banyak badai destruktif. Frekuensi dan luasnya badai tropis juga dipengaruhi oleh peningkatan suhu lautan. Siklon, hurikan, dan taifun menjadi lebih kuat dengan air yang hangat di permukaan laut. Badai tersebut sering kali menghancurkan rumah dan komunitas, sehingga menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi yang besar. Peningkatan kekeringan Perubahan iklim mengubah ketersediaan air, sehingga menjadikannya semakin langka di lebih banyak wilayah. Pemanasan global memperburuk kekurangan air di wilayah yang sudah mengalami kesulitan air. Pemanasan global juga menyebabkan peningkatan risiko kekeringan pertanian yang akan memengaruhi tanaman, serta kekeringan ekologis yang akan meningkatkan kerentanan ekosistem. Kekeringan juga dapat memicu badai pasir dan debu destruktif yang dapat memindahkan miliaran ton pasir melintasi benua. Gurun menjadi semakin luas, sehingga lahan untuk bercocok tanam berkurang. Kini banyak orang menghadapi ancaman kekurangan air secara berkala. Peningkatan volume dan suhu lautan Lautan menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global. Peningkatan suhu lautan terjadi jauh lebih cepat selama dua dekade terakhir, di seluruh kedalaman laut. Seiring dengan meningkatnya suhu lautan, volumenya bertambah karena air memuai saat menjadi lebih hangat. Mencairnya lapisan es juga menyebabkan kenaikan permukaan laut, sehingga mengancam komunitas pesisir dan pulau. Selain itu, lautan juga menyerap karbon dioksida, sehingga mengurangi jumlahnya di atmosfer. Namun, semakin banyaknya karbon dioksida membuat lautan menjadi lebih asam, sehingga membahayakan biota laut dan terumbu karang. Kepunahan spesies Perubahan iklim menimbulkan risiko bagi kelangsungan hidup spesies di darat dan di laut. Risiko ini meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Dengan diperburuk oleh perubahan iklim, dunia kehilangan spesies kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya dalam sejarah manusia. Satu juta spesies terancam akan punah dalam beberapa dekade mendatang. Perubahan iklim menimbulkan banyak ancaman, antara lain kebakaran hutan, cuaca ekstrem, serta hama dan penyakit yang invasif. Spesies tertentu akan dapat berpindah tempat dan bertahan hidup, tetapi yang lainnya tidak akan dapat bertahan. Kekurangan makanan Perubahan iklim dan peningkatan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem merupakan dua alasan di balik meningkatnya kelaparan dan gizi buruk secara global. Sektor perikanan, pertanian, dan peternakan dapat hancur atau menjadi kurang produktif. Karena lautan menjadi semakin asam, sumber daya laut yang dikonsumsi miliaran orang terancam. Perubahan pada lapisan salju dan es di banyak wilayah Arktik telah mengganggu suplai makanan dari menggembala, berburu, dan memancing. Tekanan panas dapat membuat sumber air dan padang rumput untuk penggembalaan berkurang, sehingga menyebabkan penurunan hasil panen dan memengaruhi hewan ternak. Peningkatan risiko kesehatan Perubahan iklim merupakan ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi manusia. Dampak iklim telah membahayakan kesehatan melalui polusi udara, penyakit, peristiwa cuaca ekstrem, pemindahan paksa, tekanan pada kesehatan mental, serta peningkatan kelaparan dan gizi buruk di berbagai tempat yang tidak dapat ditanami atau tidak memiliki sumber makanan yang memadai. Setiap tahun, ada sekitar 13 juta korban jiwa akibat faktor lingkungan. Perubahan pola cuaca membuat penyakit menyebar, dan peristiwa cuaca ekstrem meningkatkan jumlah kematian serta menyulitkan sistem pelayanan kesehatan dalam menanganinya. Kemiskinan dan pemindahan Perubahan iklim menambah faktor yang membuat orang berada dan tetap dalam kemiskinan. Banjir dapat menyapu kawasan kumuh, menghancurkan rumah, dan merusak mata pencarian. Panas dapat mempersulit pekerjaan luar ruangan. Kelangkaan air dapat memengaruhi tanaman. Pada dekade sebelumnya 2010–2019, peristiwa terkait cuaca membuat rata-rata sekitar 23,1 juta orang terpaksa pindah setiap tahunnya, sehingga semakin banyak yang menjadi rentan terhadap kemiskinan. Sebagian besar pengungsi berasal dari negara yang paling rentan dan paling tidak siap untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim. Tindakan individu Setiap orang dapat membantu membatasi perubahan iklim. Dari cara kita bepergian, hingga listrik yang kita gunakan hingga makanan yang kita makan, kita bisa membuat perbedaan. Mulailah dengan sepuluh tindakan ini untuk membantu mengatasi krisis iklim. Hemat energi di rumah Sebagian besar listrik dan panas kita ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Gunakan lebih sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan pendinginan Anda, beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat energi, mencuci cucian Anda dengan air dingin, atau menggantung barang-barang hingga kering daripada menggunakan pengering. Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum Jalan raya dunia tersumbat oleh kendaraan, kebanyakan dari mereka membakar solar atau bensin. Berjalan atau mengendarai sepeda daripada mengemudi akan mengurangi emisi gas rumah kaca — dan membantu kesehatan dan kebugaran Anda. Untuk jarak yang lebih jauh, pertimbangkan untuk naik kereta atau bus. Dan carpool bila memungkinkan. Perbanyak makan sayur Makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dan lebih sedikit daging dan susu, dapat secara signifikan menurunkan dampak lingkungan Anda. Memproduksi makanan nabati umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air. Pertimbangkan perjalanan Anda Pesawat terbang membakar sejumlah besar bahan bakar fosil, menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Itu membuat mengambil lebih sedikit penerbangan salah satu cara tercepat untuk mengurangi dampak lingkungan Anda. Ketika Anda bisa, bertemu secara virtual, naik kereta, atau melewatkan perjalanan jarak jauh itu sama sekali. Buang lebih sedikit makanan Saat Anda membuang makanan, Anda juga membuang sumber daya dan energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya. Dan ketika makanan membusuk di tempat pembuangan sampah, itu menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat. Jadi, gunakan apa yang Anda beli dan buat kompos dari sisa makanan. Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang Elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang kita beli menyebabkan emisi karbon di setiap titik produksi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim kita, beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa, dan daur ulang. Ubah sumber energi rumah Anda Tanyakan kepada perusahaan utilitas Anda apakah energi rumah Anda berasal dari minyak, batu bara, atau gas. Jika memungkinkan, lihat apakah Anda dapat beralih ke sumber terbarukan seperti angin atau matahari. Atau pasang panel surya di atap Anda untuk menghasilkan energi bagi rumah Anda. Beralih ke kendaraan listrik Jika Anda berencana membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil listrik, dengan model yang lebih banyak dan lebih murah yang tersedia di pasaran. Bahkan jika mereka masih menggunakan listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada kendaraan bertenaga gas atau diesel. Pilih produk yang ramah lingkungan Segala sesuatu yang kita habiskan uang mempengaruhi planet ini. Anda memiliki kekuatan untuk memilih barang dan jasa yang Anda dukung. Untuk mengurangi dampak lingkungan Anda, belilah makanan lokal dan musiman, dan pilih produk dari perusahaan yang menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mengurangi emisi dan limbah gas mereka. Utarakan / Ungkapkan Ungkapkan dan ajaklah orang lain untuk bergabung dalam mendukung tindakan. Ini adalah salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk menciptakan perbedaan. Sampaikan kepada tetangga, kolega, teman, dan keluarga Anda. Beri tahu pemilik bisnis bahwa Anda mendukung perubahan yang berani. Mintalah kepada para pemimpin lokal dan dunia untuk bertindak sekarang.

OlehNikita Dini 07 Des, 2016. Pengertian Krisis, Manajemen Krisis, dan Faktor Penyebab Krisis - Kata krisis berasal dari bahasa Yunani krisis, yang berarti “keputusan”. Ketika krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Bergerak ke kiri, atau bergeser ke kanan, ke bawah atau ke atas, bertarung atau melarikan diri.

Jakarta - Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Menurut PP no 20 tahun 1990, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan adalah sumber-sumber pencemaran air1. Limbah industri bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bakar seperti tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun Limbah Limbah pengolahan Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di Rumah tangga limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, sepertisisa-sisa makanan dan sayuran.Selain itu terdapat penyebab dan dampak pencemaran air yang harus diketahui. Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman DLHK Provinsi BantenPenyebab Pencemaran AirPenyebab pencemaran air dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfer berupa air juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti1. Meningkatnya kandungan nutrient yang mengarah pada Sampah organik seperti air selokan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh Polutan industri seperti i logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan Limbah pabrik yang mengalir ke sungai Pencemaran Air1. Dampak terhadap kehidupan biota airJika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga Dampak terhadap kualitas air tanahPencemaran air pada tanah dapat diukur melalui faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran Dampak terhadap kesehatanDampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan bermacam-macam penyakit antara lain- Air sebagai media untuk hidup mikroba Air menjadi sarang serang dan menyebarkan Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat membersihkan Air sebagai media hidup vektor Dampak terhadap estetika lingkunganBanyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan maka perairan tersebut semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat mengurangi estetika penjelasan mengenai pencemaran air. Jangan lupa selalu jaga kebersihan air ya detikers! Simak Video "Penampakan Pantai Batam Tercemar Minyak Hitam" [GambasVideo 20detik] atj/lus Bahayadan Dampak. 5. Pencegahan. 6. Contoh Kejadian Abrasi di Indonesia dan Dunia. 1. Pengertian Abrasi. Abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai, pada umumnya diakibatkan oleh gelombang atau arus laut (Prawiradisastra 2003). Menurut Damaywanti (2013), pengertian abrasi adalah pengikisan wilayah pantai atau daratan yang diakibatkan oleh

Bahaya merupakan segala sesuatu yang bisa menimbulkan kecelakaan dan PAK. Di tempat kerja, kita sering kali menemukan bahaya yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu, sebagai ahli K3 kita harus memahami apa saja bahaya yang ada di tempat kerja. Adapun faktor bahaya tersebut ada lima yaitu faktor biologi, kimia, fisika, psikologis dan ergonomi. Nah apa saja penjelasannya? Yuk simak SafetyzenFaktor Bahaya dalam K3 di Tempat KerjaBerikut ada lima faktor bahaya di tempat kerja yang perlu diwaspadai dan dikendalikan dengan Faktor bahaya biologiFaktor bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari makhluk hidup. Biasanya berbentuk jamur, virus, bakteri yang merupakan penyebab mikron serta serangga, unggas, binatang buas dan lainnya yang merupakan penyebab makro. Ada juga bahaya yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan beracun dan berbahaya. Faktor bahaya ini mengancam tubuh secara langsung maupun bertahap. Pekerjaan yang sering berisiko adalah pekerjaan di luar kantor seperti perkebunan, pertambangan, dan Faktor bahaya kimiaFaktor bahaya kimia adalah segala bahan kimia yang bisa mengakibatkan bahaya pada tubuh pekerja atau lingkungan serta mengakibatkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bahan kimia di dunia ini ada banyak. Beberapa diantaranya yang berbahaya seperti bahan kimia beracun, bahan kimia reaktif, bahan kimia radioaktif, mudah meledak, mudah terbakar, iritan dan bahan kimia ini sering kita temukan di laboratorium, pabrik ataupun bentuk usaha yang menggunakan bahan kimia ini. Setiap bahan kimia memiliki penanganannya yang berbeda-beda3. Faktor bahaya fisikaFaktor bahaya fisika ini sama dengan faktor bahaya mekanik yaitu segala bentuk bahaya yang disebabkan dari sifat fisika suatu benda, alat atau tempat kerja. Contoh bahaya fisika seperti ketinggian, konstruksi, mesin kendaraan, confined space, tekanan, kebisingan, suhu, cahaya, getaran, listrik dan juga Faktor bahaya ergonomi/ biomekanikFaktor bahaya ergonomi atau biomekanik adalah bahaya yang diakibatkan akibat posisi bekerja yang tidak benar. Hal ini juga didukung dengan desain kerja yang salah serta penempatan posisi bahan yang tidak sesuai. Efek dari bahaya ergonomi akan mengakibatkan penyakit akibat kerja yang diderita dalam jangka waktu yang lama dan panjang. Contoh faktor bahaya ergonomi adalah gerakan berulang, postur kerja yang salah, pengangkatan manual, serta desain tempat kerja yang tidak sesuai. Untuk itu, kita harus menempatkan posisi bekerja dengan baik dan benar agar masalah ergonomi bisa Faktor bahaya sosiologis dan psikologisFaktor bahaya ini memang tidak terlihat begitu jelas layaknya yang lain akan tetapi sangat berbahaya apabila dibiarkan begitu saja. Faktor Bahaya psikologis sosiologis adalah bahaya yang timbul akibat terganggunya psikologis seseorang yang diakibatkan oleh banyak hal seperti stres, kekerasan, pelecehan , pengucilan, intimidasi dan emosi itu dia contoh faktor bahaya dalam k3 yang meliputi faktor bahaya biologi, ergonomi, fisika, psikologi dan juga kimia.

Potensibahaya yang mengakibatkan dampak risiko jangka panjang pada kesehatan Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang kontak dengan sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan/kerusakan bagi tubuh ketika terjadi pajanan ( Kecanduaninilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba MenurutPalar (1994) Pengertian pencemaran lingkungan menurut Palar adalah proses perubahan ekosistem baik secara fisik, kimia, atau perilaku biologis yang bisa mengganggu kehidupan manusia karena dinilai dapat merusak sumberdaya yang ada di alam yang ada di bumi, bahkan keadaan ini dapat menyebabkan bencana alam.
4 Kebiasaan Merokok. Meski bukan menjadi penyebab langsung, merokok merupakan salah satu faktor risiko berbahaya yang juga ada kaitannya dengan radang paru-paru. Bahaya merokok bagi alat pernafasan pun sudah tak perlu dipungkiri lagi
.
  • tzy5tw53zi.pages.dev/60
  • tzy5tw53zi.pages.dev/200
  • tzy5tw53zi.pages.dev/117
  • tzy5tw53zi.pages.dev/582
  • tzy5tw53zi.pages.dev/675
  • tzy5tw53zi.pages.dev/24
  • tzy5tw53zi.pages.dev/59
  • tzy5tw53zi.pages.dev/110
  • tzy5tw53zi.pages.dev/466
  • tzy5tw53zi.pages.dev/51
  • tzy5tw53zi.pages.dev/513
  • tzy5tw53zi.pages.dev/198
  • tzy5tw53zi.pages.dev/152
  • tzy5tw53zi.pages.dev/858
  • tzy5tw53zi.pages.dev/192
  • apakah faktor penyebab bahaya yang mengakibatkan dampak langsung